Olimpiade yang diselanggarakan oleh LOPI (Lembaga Olimpiade Pendidikan Indonesia) ini diikuti oleh pelajar dalam jenjang SD, SMP/MTS, SMA/MA, serta dibuka untuk kalangan guru se-Indonesia. Program ini bertujuan untuk menguji kemampuan siswa dan juga guru agar dapat terus berprestasi dalam ajang kompetisi Olimpiade Sains. Adapun untuk jenjang SMA/MA, terdapat 9 bidang yang diperlombakan, yaitu bidang matematika, fisika, biologi, kimia, ekonomi, geografi, astronomi, informatika, dan kebumian. SUKSMA mengirim sebanyak 27 perwakilan, dengan perincian sebanyak 3 perwakilan untuk setiap bidang.
Pendaftaran lomba dilakukan pada tanggal 7 Desember 2021. Pelaksanaan lomba diadakan pada tanggal 11 Desember 2021. Baik pendaftaran maupun lomba, dilaksanakan secara daring. Pada tanggal 16 Desember 2021 diadakan pengumuman juara melalui media ZOOM Meeting pada pukul 14.00 WITA. Pelaksanaan lomba secara daring tak lantas memberi celah bagi peserta untuk melakukan kecurangan. “Walaupun dilaksanakan secara online, pengawasannya cukup ketat saat kita mengerjakan soal. Kita harus menggunakan dua perangkat untuk dijadikan kamera pengawas, jadi tidak ada kesempatan untuk melakukan kecurangan,” ujar Pradiva.
Dalam mempersiapkan lomba, Pradiva dibantu oleh pihak sekolah melalui program pembinaan selama 3 hari, yaitu pada tanggal 7 Desember sampai dengan 9 Desember 2021. Selain itu, Pradiva juga belajar secara mandiri dengan menonton video pembahasan soal melalui YouTube. Waktu pembinaan yang singkat tentu menjadi kesulitan tersendiri bagi Pradiva dalam mengikuti lomba. Ia juga mengaku mendapatkan kendala internal dari diri sendiri yang belum dapat menguasai materi kebumian, karena ia baru mengenal bidang kebumian sejak memasuki jenjang SMA.
Kendati demikian, Pradiva berhasil menggaet juara 3 dalam perlombaan yang diikutinya ini. “Aku sebenarnya tidak berekspektasi, karena yang aku pikir, dengan persiapan yang singkat apa aku bisa ya? Tapi waktu diumumin aku dapet juara, aku kaget dan tentu juga senang karena dapat menyumbang prestasi ke sekolah,” tutur Pradiva.
Pradiva juga mengatakan bahwa ke depannya ia ingin berusaha untuk melakukan yang lebih baik lagi. Ia juga berpesan agar jangan pernah putus asa dari suatu kegagalan. “Jangan pernah putus asa dari suatu kegagalan, karena dari kegagalan itu kita bisa bangkit untuk menjadi yang lebih baik lagi,” tutup Pradiva saat diwawancarai secara daring (16/12).(lan)