Suksma Journey - Di masa pandemi yang tak henti-henti, tak menyurut semangat siswa/i Suksma untuk kembali menyandang prestasi. Kali ini, Kadek Satya Manggala telah berhasil merebut juara 3 dalam lomba cipta puisi Nasional.
Perlombaan ini dilaksanakan oleh “Komunitas Mahasiswa Peduli Kanker Fakultas Kedokteran Universitas Udayana” atau kerap disebut dengan KOMPAK FK UNUD. Dengan nama kegiatan “World Cancer Day Competition & Hari Kanker Sedunia”. Perlombaan ini diikuti oleh seluruh SMA Se-Indonesia, Manggala juga menerangkan tema yang di usul dalam perlombaan ini adalah “Let's Fight Cancer, Less of Fear, Save Your Dear”. Mengenai pendaftaran dan pengumpulan karya dilaksanakan bersamaan dan dibagi menjadi 3 gelombang. Gelombang 1 pada tanggal 15 November 2021 - 30 November 2021, lalu gelombang 2 pada tanggal 01 Desember 2021 - 18 Desember 2021 dan terakhir pada gelombang 3 pada tanggal 19 Desember 2021 - 09 Januari 2022. Serta pengumuman finalis pada tanggal 29 Januari 2022 dan puncak WCDC dilakukan pada tanggal 12 Februari 2022.
Puisi karya Manggala ini berjudul “Secercah Pelita” dengan filosofi seseorang yang menderita kanker yang berusaha bangkit sekuat tenaganya. Dalam puisi tersebut, memiliki pesan terhadap teman-teman kita yang menderita kanker sebagai motivasi agar mereka kuat menjalani segala rintangan yang mereka hadapi.
Manggala bercerita bahwa ini pertama kalinya ia mengikuti lomba cipta puisi Nasional “Bangga, kaget, senang semua dicampur aduk,” ujarnya. Manggala juga menuturkan bahwa ini kali pertamanya ia menang dalam lomba cipta puisi. Sebelumnya, saat menginjak bangku SMP dan SMA, Manggala sering mengikuti lomba seperti lomba poster, fotografi, dan masih banyak lagi namun hasil yang didapat kurang maksimal. Dari pengalaman tersebut, Manggala bertekad dalam perlombaan kali ini, ia akan berusaha semaksimal mungkin serta mencari banyak referensi mengenai langkah-langkah dalam pembuatan puisi.
Manggala juga menerangkan bahwa dalam pembuatan puisi tak luput dari kendala yang ia rasakan. “Kendala yang aku rasakan lebih di susah untuk mengatur waktu serta sulit dalam pengambilan ide yang mau aku lontarkan di puisi ku. Dikarenakan tenggat pengumpulan karya sudah sangat mendesak dan memaksa aku harus berpikir lebih keras lagi,” jelasnya.
Selain itu mangala menuturkan pesannya, kepada semua keluarga SMA Negeri 1 Sukawati agar selalu berusaha dan terus berusaha. “Jangan kegagalan menjadikan alasan untuk tidak bisa maju, jadikan kegagalan sebagai pembelajaran karena kegagalan tersebut akan membawa kamu ke titik terpuncak dalam dirimu,” terangnya saat diwawancara offline (09/03/22). (trs)