Jungut Sari Teater atau yang lebih dikenal dengan sebutan "JST" kini kembali menunjukkan pementasannya di acara OperaSi 4.0, setelah 2 tahun tidak mengikuti perlombaan rutin tersebut. Pementasan yang ditampilkan JST pada acara ini bertemakan "Kesempatan Kembali ke Masa Lalu". JST mengembangkan tema tersebut dengan mementaskan operet yang terinspirasi dari animasi musikal “Coco” garapan Disney Pictures.
Maximillian Agocan sebagai ketua JST, menerangkan bahwa tema yang diusung di acara OperaSi 4.0 ditentukan oleh penyelenggara untuk setiap teater dan bebas dikembangkan menjadi berbagai versi. “Ada salah satu alumni yang ngajuin ide untuk pakai konsep film "Coco" sebagai inspirasi cerita kami. Kebetulan kata kakak kelas, JST belum pernah pakai latar Meksiko di operet sebelumnya,” ujar Bintang, sang asisten sutradara.
“Bagian serunya adalah project dan JST inilah yang bisa bikin aku kumpul bareng temen-temen lagi. Aku bahkan lebih deket sama temen temen di JST dibanding temen sekelasku,” ungkap Gocan saat menerangkan suasana di JST. Keseruan dan canda di dalamnya tentu dibarengi juga dengan profesionalitas mereka saat berlagak di panggung.
Dibalik totalitas penampilan JST, Gocan mengaku ada beberapa kendala yang sempat mereka hadapi. Mulai dari keterbatasan dana hingga telat melakukan pendaftaran sampai tidak diizinkan oleh panitia untuk mendaftar lagi. Namun, pada akhirnya, JST berhasil mendaftarkan diri mereka.
Setelah satu dan lain hal yang JST alami, mereka tetap saja mampu meraih beberapa pencapaian di OperaSi 4.0, yaitu:
-Juara Harapan 2
-Best Artistic
-Best Supporter
-Nominasi Best Cameo
-Nominasi Best Actor
-Nominasi Best Actress
-Nominasi Best Music Director
-Nominasi Best Sutradara
-Nominasi Juara Favorit
Anak Agung Gede Tresna Janayana selaku produser mengaku bahwa ia tidak menyangka akan mendapatkan posisi ‘Best Artistic’ lantaran menurutnya teater lain pun menyiapkan propertinya masing-masing dengan sangat baik. Kendati demikian, ia tentunya sangat senang dan bangga dengan pencapaian JST itu. (Dian)