Suksma Journey – Kamis,20 Oktober 2022 menjelang hari raya Saraswati, SMA N 1 Sukawati adakan beberapa lomba di antaranya lomba ngelawar dan lomba mekidung. Perlombaan-perlombaan ini dilaksanakan secara bertahap dengan mengangkat tema ‘GITANING DHARMA WIDYA KELESTARIAN BUDAYA BALI’.
Tema ini memiliki arti ‘Melantunkan Kebenaran Ilmu Pengetahuan Melestarikan Budaya Bali’. Persiapan dekorasi dan panggung untuk lomba mekidung sudah dilaksanakan sejak Rabu,19 Oktober 2022 tetapi, untuk alat dan bahan lomba ngelawar disiapkan pada Kamis, pagi hari.
Dalam kegiatan ini tentunya panitia mengalami kendala. Hal ini diungkapkan Ketua Panitia, I Putu Rama Adi Saputra, “Kendala yang dihadapi yaitu kendala waktu, di lomba mekidung waktunya sudah pas tapi dalam lomba ngelawar terjadi kemunduran waktu, akhirnya hanya ditayangkan satu video siswa jadi masih tersisa sebelas video siswa.” Ungkapnya. (20/10/2022).
Kali ini terdapat tiga orang juri yang menilai pada setiap lomba. Dalam lomba ngelawar terdapat kriteria penilaian yang dinilai, mulai dari rasa, keunikan, kebersihan, dan presentasi. I Gusti Agung Wahyu Prayoga, selaku salah satu juri lomba ngelawar mengatakan bahwa lomba ngelawar ini bisa kita maknai kelestarian budaya Bali.
Para peserta terlihat antusias dalam mengikuti lomba mekidung dan ngelawar. Total ada 12 tim yang mengirimkan masing-masing 5 orang perwakilan lomba ngelawar dan 1 orang perwakilan lomba mekidung. Mengenai persiapan dan kendala yang dialami peserta lomba, salah satu peserta dari tim 12, I Kadek Adi Wiratama buka suara. “Kalau persiapannya sudah disiapkan dari kemarin, kita dari tim ini mengeluarkan dana sebesar Rp 100.000 per kelas. Setelah itu kita langsung mengolah bahannya tapi untuk mencampurkan bahannya kita lakukan di sekolah sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Untuk kendala sih tidak ada yang signifikan, cuma kemarin pada saat persiapan bahan-bahannya kita terkendala pada cuaca.“ ujarnya.
Lomba ini memberikan kesan tersendiri kepada para peserta lomba, I Kadek Adi Wiratama turut buka suara menceritakan kesan dan pesannya, “Selama tiga tahun saya sekolah di sini, ini pertama kalinya ada lomba ngelawar di Suksma. Semoga kedepannya dilanjutkan bila perlu ditingkatkan lagi, juga untuk kriterianya bisa dipertegas supaya bisa ngelawar dari nol di sekolah.” tuturnya
I Gusti Agung Wahyu Prayoga juga turut memberi kesan pada lomba kali ini “Sangat bagus ya antusias para peserta ternyata kita punya bakat siswa yang pinter ngelawar. Di samping bisa melestarikan budaya bali khususnya kuliner dan juga mempunyai potensi untuk membuka peluang usaha karena makanannya enak-enak sampai bapak bingung menilainya.” terangnya. (aka & dac)