Suksma Journey – Menjadi salah satu ekstrakurikuler yang aktif menyumbang prestasi serta penghargaan di SMA Negeri I 1 Sukawati, Jurnalistik Suksma kembali mengharumkan nama baik sekolah. Keberhasilan ini digurat pada ajang perlombaan Economic Journalistic Competition 2022 (EJC) yang diselenggarakan oleh Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, dengan mengusung tema “Bali Mengukir Asa.”
Pendaftarannya dibuka pada tanggal 15 Mei s.d 10 Agustus 2022 yang dilaksanakan secara online. Selanjutnya dilaksanakan kegiatan Technical Meeting yang dimulai pukul 10.00 WITA pada tanggal 10 September 2022, secara online melalui aplikasi Cisco Webex Meeting. Adapun kategori lomba yang diperlombakan diantaranya lomba mini newspaper, news presenter, video citizen journalism dan poster digital.
Pada kesempatan lomba tahun ini, Jurnalistik Suksma mengikuti 2 cabang lomba yaitu mini newspaper yang diwakilkan oleh Dian Kana, Ria, Swisma, Tresna Dana, Wulan, dan Kesya Regita, serta Video Citizen Journalism yang diwakilkan oleh Suryaditya, Yunita, Intan, Salwa, dan Dek Dwi. “Kita itu kumpulin beberapa nama saja tetapi sebenarnya yang ikut berpartisipasi menyukseskan tim Jurnalistik Suksma sangat banyak.” Jelas Dian Kana selaku perwakilan tim Jurnalistik Suksma dalam kategori lomba Mini newspaper. Dalam kategori lomba mini newspaper, tim Jurnalistik Suksma berhasil menggaet peringkat 3 serta juara favorite.
Pada lomba mini newspaper tim Jurnalistik Suksma, mengorbitkan “VALEAZ” sebagai judul mini newspaper, “Valeaz itu sebenarnya kita iseng nyari di google , soalnya tahun kemarin dan 2 tahun yang lalu judul mini newspapernya yaitu “VERITAZ”, nah kita ngerasa kayak, masa Veritaz terus sih, makanya kita nyari di google bahasa Yunani, abis itu ketemu Valeaz yang artinya keberhasilan dan akhirnya kita beneran berhasil.” Papar Dian Kana. Rubrik utama dari mini newspaper tim Jurnalistik Suksma memuat festival Ubud, tepatnya di Arma Museum. Nahhh… kenapa sih jurnalistik memilih untuk melaksanakan peliputan di lokasi tersebut? Alasannya adalah karena mereka merasa tema yang mereka angkat itu, sesuai dengan tema umum yang diberikan oleh panitia, “Bali Mengukir Asa” yang menceritakan bagaimana gerakan Bali bangkit setelah pandemi. Festival ini dijadikan tonggak kebangkitan Bali di bidang pariwisata, serta sudah diresmikan oleh Menparekraf Sandiaga Uno.
Di sisi lain, I Putu Gede Bagus Tresna Dana yang akrab dipanggil Ucok selaku koordinator tim desain memaparkan sistem pembagian tugas dalam membuat mini newspaper, “Dari aku tugasnya ngedit template mini newspaper nya, terus aku bagi tugas antara sie berita dan sie editing, jadi sie berita yang cari informasi tentang apa yang mau ditaruh di template nya itu sedangkan aku udah ngerancang design layout dari Newspapernya itu sendiri, untuk caraku ngedit template biasanya sepulang sekolah di Mulmed, lalu kenapa VALEAZ ini dominan warnanya hijau dan biru? Itu karena bagi ku warna tersebut nyaman untuk dibaca trus design layout nya ini aku terinspirasi dari berbagai sumber bahkan aku sampai beli koran terus ditempel di tembok untuk dapetin layout yang tepat dan modern.”
Dian Kana, selaku ketua tim Jurnalistik Suksma dalam kategori lomba Mmini newspaper mengakui adanya kendala dalam proses wawancara dengan narasumber. “Karena kita ngambil lokasi di luar dan narasumbernya itu orang asing, itu sebenernya jadi tantangan, soalnya biasanya kan Jurnalistik Suksma ini kerjaannya di dalam sekolah ya. Tapi ini kita nyari bantuan orang luar, penyesuaian waktu, kadang narasumber gamau trus kita dioper-oper ke yang lain, dan juga kadang jawabannya ngawur, ga sesuai sama pertanyaan.” Jelas Dian.
Namun, berkat keteguhan para anggota, mereka berhasil menghadapi semua kendala bahkan meraih juara 3 serta juara favorit. “Aku cuma mau bilang terimakasih untuk tim ku karena bisa diajak susah dan seneng bareng, untuk adik – adik yang bakal ikut EJC tahun depan, karena ini tuh lomba wajib, kalian harus disiplin waktu apalagi kita libatin waktu orang luar.” Pesan Dian. (Shv & Div)
