Selasa, 28 April 2024 perwakilan siswi SMAN 1 Sukawati mengikuti sepak bola putri tingkat SMA/K sederajat yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali. Perlombaan ini berlokasi di Bali United Training Center tepatnya di jalan menuju pantai Purnama Gianyar. Tim sepak bola putri SMA Negeri 1 Sukawati berhasil menggaet Juara 2 dalam perlombaan ini.
Salah satu anggota tim sepak bola, Ni Kadek Cahya Santi Rahayu atau Santi mengaku bahwa alasannya mengikuti sepak bola ini karena tuntutan sekolah, “Hal ini bisa dikatakan paksaan, namun mau tidak mau kita harus tetap mengikuti perlombaannya, hitung-hitung mencari pengalaman," jelasnya. Santi juga mengaku alami kendala dalam proses persiapan lomba, pasalnya ia dan timnya baru dipilih ketika menjelang h-3 perlombaan yang diumumkan oleh Pak Astawa di group chat Telegram. Berkat inisiatif dari Pak Man Sura terbentuklah tim yang beranggotakan 17 orang.
Mereka berlatih di lapangan Astina Jaya Blahbatuh selama 2 hari. Adapun proses seleksi yang dibagi menjadi 2 grup di antaranya:
- A&B : untuk jenjang SMP
- C&D : untuk jenjang SMA/K
Di setiap grup terdapat 4 tim atau 4 sekolah yang terbagi dalam beberapa babak:
- Babak 1, SMA Negeri 1 Sukawati melawan SMA Negeri 2 Kuta Selatan, namun sangat disayangkan SMA Negeri 1 Sukawati kalah dengan skor 1- 0.
- Babak 2, SMA Negeri 1 Sukawati melawan SMA Negeri 3 Singaraja, SMA Negeri 1 Sukawati berhasil cetak gol sebanyak 2 - 0.
- Babak 3 SMA Negeri 1 Sukawati melawan SMA Negeri 1 Rendang, SMA Negeri 1 Sukawati Berhasil cetak gol kembali dengan skor 1- 0.
Perwakilan SMA Negeri 1 Sukawati lolos menjadi juara grup C&D kategori SMA dan lanjut ke babak semifinal. Pada babak semifinal, SMA Negeri 1 Sukawati melawan Akademik Bali United Putri yang merupakan perwakilan SMP, sayangnya di babak final SMA Negeri 1 Sukawati kalah dengan skor 2-0. Santi mengutarakan pengalamannya yang paling berkesan dalam ajang perlombaan ini, “Bagi kita yang tidak memiliki pengalaman menendang bola, akhirnya merasakan sensasi tersebut dalam latihan sepak bola. Kami belajar teknik dalam permainan sepak bola serta pentingnya kerjasama dalam tim. Pengalaman latihan selama dua hari sungguh memberikan hasil maksimal," tuturnya.
Terakhir, Santi memberikan kesan dan pesannya, bahwa ia merasakan kesetaraan gender dalam perlombaan ini. Ia merasakan bahwa baik perempuan maupun laki-laki bisa bermain bola dan ia berharap agar panitia menyelenggarakan perlombaan sepak bola setidaknya satu bulan sebelumnya agar setiap sekolah dapat mempersiapkan atletnya dengan maksimal. (tka & sta)
