Suksma Journey – SMA N 1 Sukawati melaksanakan penanaman tumbuh-tumbuhan pada Jumat, 9 Desember 2022 dan persembahyangan bersama pada Sabtu, 10 Desember 2022 dalam rangka merayakan rahina Tumpek Wariga.
Tumpek Wariga atau dikenal juga dengan Tumpek Uduh, Tumpek Bubuh dan Tumpek Pengatag dirayakan setiap 6 bulan sekali pada Saniscara Kliwon Wuku Wariga tepatnya 25 hari sebelum Hari Raya Galungan. Hari raya Tumpek Wariga ditujukan kehadapan Dewa Sangkara sekaligus penghormatan terhadap Dewa Siwa.
Tumpek Wariga identik dengan upacara tumbuh-tumbuhan dengan tujuan pelestarian lingkungan dan ucapan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dimana kita sudah dianugerahi kesuburan tanaman yang diharapkan bisa dimanfaatkan dalam Hari Raya Galungan. Upacara Tumpek Wariga ditujukan untuk menjaga keharmonisan antara hubungan manusia dengan tumbuh-tumbuhan dan biasanya ditandai dengan pembuatan bubur sumsum. Bubur dalam Upacara Tumpek Wariga merupakan simbol kesuburan.
Sehari sebelum perayaan Tumpek Wariga, SMA Negeri 1 Sukawati melakukan penanaman 100 tanaman di lingkungan sekolah yang melibatkan siswa yang diwakili oleh pengurus OSIS, guru, staf, dan pegawai SMA Negeri 1 Sukawati. Kemudian pada hari Sabtu, 10 Desember 2022 diadakan persembahyangan bersama seluruh warga sekolah.
“Kaki-kaki, nini-nini, tiang mapengarah buin selae dina Upacara Galungan mangda mabunga mabuah ngeed…ngeed…ngeed,” merupakan contoh mantram pada Tumpek Wariga yang ditujukan kepada Dewa Siwa menurut Dra. Gusti Ayu Ketut Puspawati selaku Guru Agama Hindu SMA Negeri 1 Sukawati. Mantram tersebut dimaksudkan agar pohon-pohon dapat berbuah lebat.
“Mestinya ini harus selalu kita terapkan sebagai motivasi terhadap umat hindu sekalian melestarikan lingkungan kita. Kita tumbuhkan rasa kasih sayang terhadap tumbuh-tumbuhan supaya tidak menebang tumbuh-tumbuhan itu,” Pesan Dra. Gusti Ayu Ketut Puspawati diakhir.
Salah satu siswa SMA Negeri 1 Sukawati dari kelas XE 8, I Putu Raditya Agustayana Putra menyampaikan kesannya terhadap kelangsungan persembahyangan, “Persembahyangan hari ini berjalan dengan lancar dan langsung dipimpin oleh guru padahal biasanya dipimpin mangku tapi sekarang langsung dipimpin oleh guru SMAN 1 Sukawati.” Tuturnya. (una, ana)