Suksma Journey - Hari Saraswati adalah hari turunnya ilmu pengetahuan yang jatuh setiap 6 bulan sekali tepatnya pada Saniscara Umanis wuku Watugunung. Selayaknya semua sekolah yang ada di Bali, seluruh warga SMAN 1 Sukawati turut melaksanakan persembahyangan bersama guna meningkatkan sradha dan bhakti siswa/i. Persembahyangan ini dilaksanakan di Pura Giri Putri dan Padmasana Saraswati pada Sabtu, 8 Februari 2025.
Persiapan Hari Saraswati mulai dilakukan pada 6-7 Februari 2025 oleh para guru dan OSIS. Diawali dengan rapat bersama, lalu kegiatan memasang wastra hingga pembuatan lawar. Tak hanya guru dan OSIS, setiap kelas juga wajib membuat daksina beserta banten gebogan untuk dihaturkan di Pura Giri Putri dan Padmasana Saraswati. Anak Agung Ayu Danea Widya Rasti selaku Ketua Panitia OSIS menyatakan bahwa tidak ada kendala yang signifikan dalam persembahyangan kali ini. “Hari Saraswati saat ini lebih dominan ditangani oleh para guru, sedangkan anggota OSIS hanya menjalankan arahan mereka,” ungkap Danea.
Meskipun awalnya cuaca sempat kurang mendukung, persembahyangan tetap berjalan dengan khidmat. Sebelum doa dimulai, ditampilkan beberapa persembahan tari dan tabuh dari ekstrakurikuler Taksu Bhuana. Tarian tersebut meliputi Tari Rejang Dewa, Tari Rejang Renteng, Tari Baris, dan Tari Topeng. Semua itu merupakan tarian sakral sebagai penghantar dalam upacara keagamaan.
Selain itu, I Wayan Widia S.Pd., M.Pd. selaku Kepala SMA Negeri 1 Sukawati mengungkapkan harapannya mengenai keberlangsungan Hari Saraswati. Beliau berharap agar siswa-siswi tidak hanya menunjukkan penghormatan secara ceremonial saat perayaan di hari suci ini, melainkan juga menginternalisasi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. (mak&cdr)